Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia https://jicama.biz.id/ Temukan berita terkini seputar bisnis crypto dan bursa saham Indonesia. Dapatkan analisis mendalam dan informasi terpercaya untuk investasi yang lebih baik. Fri, 23 May 2025 01:12:12 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://jicama.biz.id/wp-content/uploads/2025/05/cropped-pixelcut-export-46x46.webp Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia https://jicama.biz.id/ 32 32 Gejolak Harga Crypto di Akhir Mei 2025 https://jicama.biz.id/gejolak-harga-crypto-di-akhir-mei-2025/ https://jicama.biz.id/gejolak-harga-crypto-di-akhir-mei-2025/#respond Fri, 23 May 2025 01:12:12 +0000 https://jicama.biz.id/?p=904 Dinamika Pasar Crypto yang Terus Berkembang Memasuki akhir Mei 2025, Gejolak Harga Crypto  global kembali menjadi sorotan. Bitcoin (BTC) berhasil menembus level

The post Gejolak Harga Crypto di Akhir Mei 2025 appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
Dinamika Pasar Crypto yang Terus Berkembang

Memasuki akhir Mei 2025, Gejolak Harga Crypto  global kembali menjadi sorotan. Bitcoin (BTC) berhasil menembus level psikologis $100.000, sementara altcoin seperti Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Cardano (ADA) menghadapi tekanan koreksi. Artikel ini akan mengulas faktor-faktor kunci yang mempengaruhi volatilitas pasar, mulai dari dinamika regulasi, sentimen institusional, hingga analisis teknikal dan proyeksi para ahli. Dengan memadukan data terkini, pandangan analis, dan konteks makroekonomi, kami menyajikan analisis komprehensif untuk memahami gejolak akhir Mei 2025.

Regulasi: Pilar Utama Penggerak Pasar

Amerika Serikat: Kebijakan Pro-Kripto di Era Trump

Administrasi Trump telah membawa angin segar bagi industri kripto. Dengan pencabutan SAB yang sebelumnya membatasi bank dalam menyediakan layanan kustodian kripto, lembaga keuangan tradisional seperti BlackRock dan Fidelity semakin agresif menawarkan produk berbasis blockchain. SEC juga membentuk Crypto Task Force untuk merumuskan kerangka regulasi yang lebih jelas, termasuk relaksasi aturan untuk penawaran token dan pertimbangan retroactive relief bagi proyek yang sebelumnya dianggap melanggar hukum sekuritas.

Uni Eropa: Standar Global dengan MiCA

Regulasi Markets in Crypto-Assets (MiCA) yang berlaku penuh sejak Desember 2024 menjadi acuan global. MiCA memberikan kepastian hukum bagi penerbit stablecoin dan platform perdagangan, mendorong adopsi oleh bank-bank Eropa seperti Deutsche Bank dan BNP Paribas. Namun, persyaratan ketat untuk proof of reserves dan audit bulanan menambah beban operasional bagi emiten stablecoin kecil.

Implikasi di Asia: Indonesia dan Kebijakan OJK

Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai mengintegrasikan aturan anti-pencucian uang (AML) untuk platform kripto lokal seperti Tokocrypto dan Pintu. Meski demikian, pertumbuhan pengguna tetap tinggi, mencapai 4 juta investor di Tokocrypto saja.

Bitcoin: Antara Rekor Tertinggi dan Risiko Koreksi

Pendorong Kenaikan: ETF dan Permintaan Institusional

Bitcoin melonjak 30% sejak April 2025, didorong arus masuk dana ke ETF spot yang mencapai  39 miliar secara akumulatif. Black Rock dan ARK Invest menjadi kontributor utama, dengan ETF Bitcoin Black Rock mencatat pembelian harian selama 19hari berturut−turut. Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menekankan bahwa dukung antek nikal di 39 miliar secara akumulatif. menjadi kunci kelanjutan tren bullish menuju 115.000–115.000–120.000.

Tekanan Teknis: Pola Double Bottom dan Bullish Flag

Pergerakan Bitcoin pada awal Mei membentuk pola double bottom di 88.830, diikuti breakout dari bullish flag. Ini mengindikasikan potensi kenaikan berkelanjutan, aset tetap diatas moving average 200 hari. Namun, overbought signal dari RSI di level 70 memperingatkan risiko koreksi jangka pendek.

Dominasi Pasar: 63.1% dan Sentimen “Greed”

Dominasi Bitcoin mencapai 63.1%, tertinggi sejak 2021, mencerminkan pergeseran modal dari altcoin ke aset “safe haven” ini. Namun, indeks Fear & Greed di angka 70 menunjukkan pasar mungkin terlalu optimis, meningkatkan potensi profit-taking.

Altcoin: Volatilitas Tinggi di Tengah Token Unlocks

Ethena (ENA): Tekanan Pasokan vs Momentum Bearish

Pelepasan 171.88 juta token ENA (3.1% pasokan) pada 5 Mei menekan harga hingga 0.25. Pola descending channel dan sinyal bearish dari Awesome Oscillator memperparah sentimen, meski rebound ke0.25.  mungkin terjadi jika permintaan meningkat.

Kaspa (KAS) : Potensi Breakout dengan Sinyal MACD Positif

Meski 144.64 juta token KAS (0.55% pasokan) dilepas pada 7 Mei, indikator MACD menunjukkan momentum bullish. Harga berpotensi menembus $0.14 jika tren positif bertahan 7.

Movement (MOVE): Kontroversi dan Peluang Pemulihan

Setelah skandal internal dan penurunan harga ke 0.15, pelepasan 50 jutatoken MOVE jika tekanan jual mereda .

Ethereum dan Ekosistem DeFi: Tantangan Skalabilitas

Ethereum 2.0: Transisi ke Era Biaya Rendah

Upgrade Ethereum 2.0 berhasil mengurangi biaya gas hingga 40%, mendorong pertumbuhan aplikasi DeFi seperti Uniswap dan Aave. Namun, harga ETH masih terkunci di kisaran 2.550–2.550–2.850 akibat profit-taking pasca-rally awal tahun .

Solana (SOL): Pemimpin Kecepatan yang Tertekan

SOL turun 4.38% dalam sepekan akibat gangguan jaringan sementara pada 20 Mei. Meski demikian, kemitraan dengan Mastercard dalam proyek Multi-Token Network berpotensi memulihkan kepercayaan investor.

Cardano (ADA): Pendekatan Riset vs Persaingan

Meski dianggap kurang inovatif, ADA tetap menarik bagi investor jangka panjang karena pendekatan berbasis penelitian. Namun, penurunan 9.26% dalam sepekan mencerminkan ketidakpuasan atas lambatnya adopsi dApps.

Faktor Makroekonomi: Dolar AS dan Suku Bunga The Fed

Indeks Dolar AS (DXY) dan Korelasinya dengan Bitcoin

Penguatan DXY ke level 103.54 mengurangi daya tarik aset berisiko seperti Bitcoin. Namun, spekulasi pemotongan suku bunga The Fed pada Juni 2025 setelah data lapangan kerja yang lemah membuka peluang rebound.

Pasar Saham AS: S&P 500 dan Sentimen Risiko

Kenaikan S&P 500 ke level 5.800 mencerminkan optimisme pertumbuhan ekonomi, yang secara historis berdampak positif pada kripto. Namun, kenaikan tajam mungkin mendorong aliran modal keluar dari Bitcoin ke saham teknologi.

Keamanan dan Penipuan: Ancaman yang Tak Pernah Reda

Lonjakan Kejahatan Kripto di April 2025

Total kerugian akibat peretasan dan penipuan mencapai 364 juta, termasuk kasus pencurian 3.520 BTC (364juta, termasuk kasus pencurian 3.520 BTC (330 juta) dari seorang investor AS melalui rekayasa sosial. Phishing dan eksploitasi DeFi menjadi vektor utama.

Peran White Hat Hackers dan Pemulihan Dana

White hat hacker berhasil memulihkan 18.2juta, termasuk dana sepenuhnya dari platform KiloEx (18.2juta, termasuk dana sepenuhnya dari platform KiloEx(7.5 juta). Ini menunjukkan peningkatan kolaborasi komunitas untuk mitigasi risiko.

Proyeksi Ahli: Antara All-Time Highdan Koreksi Historis

Bitcoin $130.000: Kombinasi Halving dan Siklus 4 Tahun

Berdasarkan pola historis, puncak pasar biasanya terjadi 12–18 bulan pasca-halving (April 2024). Analis Polymarket memperkirakan 63% peluang BTC mencapai $130.000 pada akhir 2025.

Peringatan Peter Schiff: Spekulasi vs Nilai Intrinsik

Kritikus Bitcoin, Peter Schiff, menegaskan bahwa kenaikan harga saat ini lebih didorong spekulasi daripada utilitas. Ia memprediksi koreksi tajam jika regulasi longgar memicu ekses risiko.

Laporan Strategis ResearchAndMarkets: Masa Depan Institutional-Grade Crypto

Laporan terbaru menyoroti potensi kripto sebagai aset institusional, dengan prediksi ETF Solana dan XRP pada 2025. Namun, kematangan pasar bergantung pada kemampuan menghindari siklus boom-bust ala 2017 dan 2021.

Kesimpulan: Menavigasi Ketidakpastian dengan Analisis Mendalam

Akhir Mei 2025 menjadi periode krusial bagi pasar kripto. Di satu sisi, dukungan regulasi dan institusional membuka jalan menuju rekor tertinggi baru. Di sisi lain, volatilitas altcoin, risiko keamanan, dan ketegangan makroekonomi mengingatkan investor untuk tetap bijak. Seperti dikatakan Raj Dhamodharan dari Mastercard, “Blockchain hanya akan mencapai potensi penuhnya jika kepercayaan, keamanan, dan interoperabilitas menjadi prioritas” . Dalam situasi ini, kombinasi analisis teknikal, pemantauan regulasi, dan diversifikasi portofolio menjadi kunci keberhasilan.

(Artikel ini disusun berdasarkan data terpercaya dari sumber-sumber tercantum. Investasi kripto mengandung risiko tinggi; lakukan riset mandiri sebelum mengambil keputusan.)

Referensi Lengkap:

 

The post Gejolak Harga Crypto di Akhir Mei 2025 appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
https://jicama.biz.id/gejolak-harga-crypto-di-akhir-mei-2025/feed/ 0
RI Bersiap Pesta, Banjir Sentimen Positif: Badai Mulai Berlalu https://jicama.biz.id/ri-bersiap-pesta-banjir-sentimen-positif-badai-mulai-berlalu/ https://jicama.biz.id/ri-bersiap-pesta-banjir-sentimen-positif-badai-mulai-berlalu/#respond Wed, 14 May 2025 01:25:30 +0000 https://jicama.biz.id/?p=754 Dari Badai Krisis Menuju Pesta Ekonomi Setelah menghadapi tekanan inflasi global, ketegangan geopolitik, dan ketidakpastian pasar, Indonesia kini mulai menikmati gelombang optimisme

The post RI Bersiap Pesta, Banjir Sentimen Positif: Badai Mulai Berlalu appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
Dari Badai Krisis Menuju Pesta Ekonomi

Setelah menghadapi tekanan inflasi global, ketegangan geopolitik, dan ketidakpastian pasar, Indonesia kini mulai menikmati gelombang optimisme ekonomi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif, rupiah menunjukkan stabilitas, dan sentimen investor global mulai pulih. Fenomena ini dijuluki sebagai “banjir sentimen positif” yang menjadi pertanda bahwa “badai” krisis perlahan berlalu, dan Indonesia bersiap memasuki fase pemulihan yang lebih kuat 15.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam dinamika pasar keuangan terkini, faktor pendorong kebangkitan ekonomi, peran kebijakan pemerintah, serta proyeksi ke depan berdasarkan analisis ahli. Dengan menggali data terbaru dan wawasan pakar, kita akan memahami mengapa momentum ini layak disebut sebagai “pesta” ekonomi yang patut disambut.

Bab 1: Membaca Pergerakan Pasar: IHSG, Rupiah, dan Respons Global

1.1 IHSG: Dari Koreksi ke Pemulihan

Pada perdagangan pekan kedua Mei 2025, IHSG mencatat kenaikan 0,25% sepanjang pekan, meski sempat terkoreksi 1,42% pada 8 Mei. Sektor kesehatan menjadi primadona dengan kenaikan 0,89%, diikuti utilitas (0,68%) dan industri (0,59%) 1. Saham-saham seperti BBRI, TLKM, dan INDF menjadi penggerak utama, sementara TPIA dan AMMN masih menahan laju indeks 1.

Meski belum mampu menembus level psikologis 7.500—seperti yang terjadi pada Agustus 2024—optimisme tetap menguat. Satrio Utomo, praktisi pasar modal, menyatakan: “Kenaikan regional Asia seperti Hang Seng (+1,88%) dan Nikkei (+3,88%) seharusnya menjadi pendorong, tetapi respons IHSG masih tertahan oleh koreksi saham gorengan dan kekhawatiran domestik” 5.

1.2 Rupiah: Melemah di Tengah Sinyal Pemulihan

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 0,12% ke Rp16.510/US$ pada 9 Mei 2025, dengan depresiasi 0,49% sepanjang pekan. Pelemahan ini terjadi meskipun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik menjadi 121,7 pada April 2025, menandai akhir tren penurunan tiga bulan 1.

Ahli ekonomi Universitas Indonesia, Prof. Arief Budiman, menjelaskan: “Pelemahan rupiah lebih dipengaruhi oleh arus modal asing yang masih hati-hati menunggu kepastian kebijakan fiskal dan moneter. Namun, kenaikan IKK menunjukkan fondasi konsumsi domestik mulai pulih, yang akan menjadi pendorong jangka panjang” 1.

Bab 2: Faktor Pendorong Banjir Sentimen Positif

2.1 Meredanya Tekanan Global

Kebijakan The Fed yang mulai menurunkan suku bunga, pelunakan perang dagang AS-China, dan resolusi ketegangan India-Pakistan menjadi faktor eksternal utama. Wall Street merespons positif dengan pergerakan beragam, sementara pasar Asia seperti Jepang dan Hong Kong mencatat kenaikan signifikan 15.

2.2 Kebijakan Stimulus Pemerintah

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) fase IV yang diumumkan Presiden pada 2025 fokus pada:

  • Subsidi energi hijau untuk mendorong transisi ke energi terbarukan.
  • Insentif UMKM melalui digitalisasi dan akses pembiayaan.
  • Infrastruktur strategis seperti proyek Bogor Tramway dan PLTS apung 15.

Dr. Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior BI, menegaskan: “Kami memprioritaskan stabilitas makroekonomi dengan menjaga inflasi di kisaran 3±1% dan mendorong digitalisasi UMKM untuk memperluas pasar ekspor” 1.

2.3 Bangkitnya Sektor Hijau dan Halal

Permintaan global terhadap produk hijau dan halal menjadi peluang emas Indonesia. Di Expo Osaka 2025, UMKM seperti Aranaspice (kakao organik) dan Wastraloka (fesyen daur ulang) berhasil menarik investasi Jepang senilai Rp5,8 miliar 1. Dubes RI untuk Jepang, Heri Akhmadi, menyatakan: “Jepang adalah gerbang menuju pasar halal global. Dengan sertifikasi internasional, produk Indonesia bisa menguasai 10% pasar halal dunia pada 2030” 1.

Bab 3: Tantangan dan Risiko yang Masih Membayangi

3.1 Ketidakpastian Pasar Tenaga Kerja

Meski IKK membaik, kekhawatiran terhadap pengangguran muda (15–24 tahun) yang masih mencapai 15,3% menjadi ganjalan. Tanpa penciptaan lapangan kerja masif, konsumsi rumah tangga sulit mencapai pertumbuhan optimal 1.

3.2 Tekanan Inflasi dan Harga Komoditas

Harga minyak mentah dunia yang fluktuatif dan larangan ekspor CPO oleh Malaysia berpotensi memicu inflasi impor. Pakar energi, Dr. Rina Kusuma, memperingatkan: “Kenaikan harga BBM nonsubsidi dan listrik bisa mengurangi daya beli masyarakat kelas menengah” 1.

3.3 Risiko Politik Transisi

Tahun 2025 merupakan tahun politik dengan pemilihan kepala daerah serentak. Satrio Utomo mengingatkan: “Pasar saham sangat sensitif terhadap isu kebijakan. Jika RUU APBN dinilai tidak pro-investasi, IHSG bisa kembali terkoreksi” 5.

Bab 4: Proyeksi dan Strategi Menuju Pesta Ekonomi

4.1 Sektor Unggulan 2025–2026

Analis memprediksi lima sektor yang akan menjadi motor pertumbuhan:

  1. Energi Terbarukan: Didukung investasi PLTS dan biofuel.
  2. Teknologi Finansial: Perkembangan QRIS dan bank digital.
  3. Pariwisata Kesehatan: Kombinasi wisata alam dan layanan medis.
  4. Ekonomi Kreatif: Konten digital dan fesyen berkelanjutan.
  5. Agroindustri Halal: Ekspor produk sertifikasi MUI dan BPJPH 15.

4.2 Peran Generasi Muda dan Digitalisasi

Survei PermataBank (2025) menunjukkan 67% UMKM milenial telah mengadopsi platform e-commerce. Kolaborasi antara GoTo, Bukalapak, dan UMKM diharapkan meningkatkan penetrasi pasar global.

4.3 Rekomendasi Ahli untuk Pemulihan Berkelanjutan

  • Prof. Bambang Brodjonegoro (Ekonom UI): “Pemerintah harus mempercepat hilirisasi industri untuk mengurangi ketergantungan impor.”
  • Dr. Felicia Nurindraswari (Peneliti LPEM): “Perlu insentif pajak bagi perusahaan yang merekrut lulusan vokasi.”
  • Irfan Setiaputra (CEO BRI): “Perbankan akan fokus pada pembiayaan hijau dan UMKM berbasis teknologi.” 15.

Penutup: Menari di Tengah Hujan, Menyambut Pelangi

Seperti kata bijak Steve Rizzo: “Jangan menunggu badai berlalu. Belajarlah menari di tengah hujan” 3. Indonesia telah membuktikan ketangguhannya melalui krisis multidimensi. Dengan sentimen positif yang mulai menguat, momentum ini harus dimanfaatkan untuk membangun fondasi ekonomi yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan.

Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat perlu bersinergi menjadikan “pesta” ekonomi ini bukan sekadar euforia sesaat, tetapi babak baru menuju Indonesia Emas 2045. Seperti lagu legendaris Badai Pasti Berlalu, kita yakin setiap badai akan meninggalkan pelajaran dan kekuatan untuk bangkit lebih tinggi 15.

Daftar Sumber Terkait:

(Artikel ini disusun berdasarkan data terbaru per Mei 2025. Untuk update lebih lanjut, kunjungi situs resmi BI dan Kementerian Keuangan.)

BACA JUGA : UMKM RI Dapat Suntikan Investor di Expo Osaka

The post RI Bersiap Pesta, Banjir Sentimen Positif: Badai Mulai Berlalu appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
https://jicama.biz.id/ri-bersiap-pesta-banjir-sentimen-positif-badai-mulai-berlalu/feed/ 0
UMKM RI Dapat Suntikan Investor di Expo Osaka https://jicama.biz.id/umkm-ri-dapat-suntikan-investor-di-expo-osaka/ https://jicama.biz.id/umkm-ri-dapat-suntikan-investor-di-expo-osaka/#respond Wed, 14 May 2025 01:16:57 +0000 https://jicama.biz.id/?p=631 World Expo 2025 Osaka sebagai Panggung Global UMKM Indonesia World Expo 2025 Osaka, yang berlangsung dari 13 April hingga 13 Oktober 2025,

The post UMKM RI Dapat Suntikan Investor di Expo Osaka appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
World Expo 2025 Osaka sebagai Panggung Global UMKM Indonesia

World Expo 2025 Osaka, yang berlangsung dari 13 April hingga 13 Oktober 2025, menjadi ajang strategis bagi Indonesia untuk mempromosikan kekuatan ekonomi, budaya, dan inovasi berkelanjutan. Salah satu pencapaian gemilang dalam ajang ini adalah keberhasilan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia menarik investasi senilai miliaran rupiah dari investor global, terutama Jepang. Paviliun Indonesia dengan tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future” tidak hanya menjadi pusat pameran budaya, tetapi juga wadah kolaborasi bisnis yang menghubungkan UMKM dengan pasar internasional 12.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam bagaimana UMKM Indonesia meraih suntikan dana segar di Expo Osaka, strategi pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dalam memfasilitasi kolaborasi ini, serta implikasinya bagi pertumbuhan ekonomi hijau dan halal di tingkat global.

Bab 1: Kilas Balik Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka

1.1 Desain dan Filosofi Paviliun

Paviliun Indonesia dirancang sebagai simbol perjalanan bangsa menuju masa depan berkelanjutan. Arsitekturnya terinspirasi dari kapal Phinisi, menggambarkan semangat maritim Nusantara dan visi Indonesia Emas 2045. Terdiri dari tiga zona utama—Nature, Culture, Future—pengunjung diajak menjelajahi kekayaan alam, budaya, dan inovasi teknologi Indonesia. Material ramah lingkungan seperti Plana wood (limbah sekam padi dan plastik daur ulang) digunakan untuk menegaskan komitmen hijau Indonesia 211.

1.2 Daya Tarik Utama: Produk UMKM dan Seni Kontemporer

Di zona Future, produk UMKM Indonesia menjadi magnet utama. Mulai dari tenun, batik, perhiasan tradisional, hingga produk halal seperti minyak aromatik dan kosmetik alami, semuanya dipajang dengan narasi kuat tentang keberlanjutan dan kearifan lokal. Harga produk bervariasi, misalnya tenun dijual seharga 30.000 yen (≈Rp3,3 juta) dan batik sekitar 7.000 yen (≈Rp770 ribu). Selama tiga hari pertama, paviliun telah dikunjungi lebih dari 10.000 orang dari berbagai negara 13.

Bab 2: Suntikan Investasi Miliaran Rupiah untuk UMKM

2.1 MoU dengan Investor Jepang

Pada forum bisnis Sustainable Lifestyle and Products: Indonesia’s Commitment to a Green and Ethical Future yang digelar Bank Indonesia, empat UMKM berhasil menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan investor Jepang:

  1. Aranaspice (produsen kakao) bekerja sama dengan Koh Juku.
  2. Wastraloka (fesyen berkelanjutan) bermitra dengan Stoneman.
  3. Agung Bali (home decor) menggandeng Mr. Kawabe Naomitsu.
  4. Joglo Ayu Tenan (aksesoris) berkolaborasi dengan Alyssa.
    Total nilai investasi dari MoU ini mencapai Rp5,8 miliar, sementara Sila Tea mendirikan kantor perwakilan senilai Rp20 miliar 3.

2.2 Potensi Pasar Halal dan Hijau

Dubes RI untuk Jepang, Heri Akhmadi, menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi pusat gaya hidup halal global. Data JETRO (2023) menunjukkan peningkatan signifikan permintaan produk halal di Jepang: 25% eksportir makanan Jepang mulai merambah pasar halal, dan jumlah restoran bersertifikasi halal meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir. Dari 500.000 muslim di Jepang, 107.000 di antaranya adalah WNI—peluang besar untuk UMKM berbasis halal 311.

Bab 3: Peran Pemerintah dan Bank Indonesia dalam Memacu Kolaborasi

3.1 Dukungan Infrastruktur dan Digitalisasi

Bank Indonesia (BI) secara aktif memfasilitasi UMKM melalui program digitalisasi pembayaran, pelatihan branding, dan akses ke rantai pasok global. Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menyatakan bahwa sekitar 50 UMKM binaan BI tampil di Expo Osaka dengan produk unggulan seperti tekstil ramah lingkungan dan kosmetik berbahan alami 311.

3.2 Strategi Hilirisasi dan Investasi Hijau

Kementerian Investasi dan Hilirisasi fokus pada proyek-proyek berkelanjutan seperti energi terbarukan, pengolahan mineral, dan kawasan industri hijau. Dalam forum bisnis di Osaka, 35 investor Jepang menjajaki kerja sama di sektor strategis ini. Proyek seperti Bogor Tramway dan pembangkit listrik tenaga surya apung menjadi contoh konkret kolaborasi hijau Indonesia-Jepang 711.

Bab 4: Tantangan dan Peluang UMKM di Pasar Global

4.1 Kompetisi dan Standar Internasional

Meski mendapat suntikan dana, UMKM Indonesia masih menghadapi tantangan seperti:

  • Standar kualitas dan sertifikasi internasional: Produk harus memenuhi regulasi ketat Jepang dan Uni Eropa.
  • Logistik dan distribusi: Biaya pengiriman dan manajemen rantai pasok masih menjadi kendala.
  • Digitalisasi: Hanya 20% UMKM yang telah mengadopsi teknologi digital secara maksimal 15.

4.2 Peluang di Sektor Kreatif dan Hijau

Berdasarkan laporan Permitindo (2024), sektor ekonomi hijau dan digital diproyeksikan tumbuh 7-10% per tahun hingga 2025. UMKM seperti Wastraloka (fesyen daur ulang) dan Aranaspice (kakao organik) telah membuktikan bahwa integrasi nilai keberlanjutan dapat meningkatkan daya saing global 15.

Bab 5: Proyeksi ke Depan: Menuju Pusat Halal dan Ekonomi Hijau Dunia

5.1 Roadmap Pemerintah 2025-2045

Pemerintah menargetkan kontribusi UMKM terhadap PDB meningkat dari 60% menjadi 65% pada 2045. Melalui program seperti Sustainable Development Goals (SDGs) dan Making Indonesia 4.0, UMKM didorong untuk mengadopsi teknologi hijau dan memperluas pasar ekspor 215.

5.2 Kolaborasi Multisektor

Kemitraan dengan organisasi seperti ASEAN-Japan Centre dan perusahaan Jepang seperti TEPCO Renewable Power akan memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Forum bisnis rutin dan pendampingan berbasis teknologi menjadi kunci keberlanjutan 711.

Penutup: Expo Osaka sebagai Titik Awal Kebangkitan UMKM Indonesia

Keberhasilan UMKM di World Expo 2025 Osaka bukan sekadar pencapaian finansial, tetapi bukti bahwa produk lokal Indonesia mampu bersaing di panggung global. Dengan dukungan pemerintah, kolaborasi internasional, dan komitmen pada nilai hijau dan halal, UMKM Indonesia siap menjadi tulang punggung transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas 2045.

“Ini bukan akhir, tetapi awal dari perjalanan panjang. Kami ingin dunia melihat Indonesia bukan hanya sebagai pasar, tetapi sebagai mitra inovasi yang setara,” tegas Rosy Wediawaty, Direktur Paviliun Indonesia 3.

Daftar Sumber Terkait:

(Artikel ini disusun berdasarkan data terbaru per Mei 2025. Untuk update lebih lanjut, kunjungi situs resmi Kementerian Investasi dan BI.)

 

The post UMKM RI Dapat Suntikan Investor di Expo Osaka appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
https://jicama.biz.id/umkm-ri-dapat-suntikan-investor-di-expo-osaka/feed/ 0
Gejolak Harga Emas Pasca Kesepakatan Dagang AS-China https://jicama.biz.id/gejolak-harga-emas-pasca-kesepakatan-dagang-as-china/ https://jicama.biz.id/gejolak-harga-emas-pasca-kesepakatan-dagang-as-china/#respond Tue, 13 May 2025 03:29:09 +0000 https://jicama.biz.id/?p=420 Analisis Mendalam: Gejolak Harga Emas Pasca Kesepakatan Dagang AS-China Harga emas, sebagai aset safe haven, selalu menjadi barometer ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global.

The post Gejolak Harga Emas Pasca Kesepakatan Dagang AS-China appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
Analisis Mendalam: Gejolak Harga Emas Pasca Kesepakatan Dagang AS-China

Harga emas, sebagai aset safe haven, selalu menjadi barometer ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Pada bulan April 2025, emas mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di US$3.500,05 per troy ounce 17, didorong oleh eskalasi perang dagang AS-China dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Namun, pada 12 Mei 2025, harga emas anjlok 3% menyusul pengumuman kesepakatan sementara kedua negara untuk memangkas tarif impor 1410. Artikel ini akan mengupas dinamika di balik volatilitas harga emas, faktor pendorong, serta proyeksi ke depan dalam konteks perdagangan global yang terus berubah.

Latar Belakang Kesepakatan AS-China

Kesepakatan sementara AS-China, yang diumumkan pada 12 Mei 2025, mencakup:

  1. Pemotongan tarif AS dari 145% menjadi 30% untuk produk impor China.
  2. Penurunan tarif China dari 125% menjadi 10% untuk produk AS 1410.
  3. Masa berlaku 90 hari untuk memberi ruang negosiasi lebih lanjut 27.

Kesepakatan ini menjadi titik terang setelah bulan-bulan sebelumnya diwarnai ketegangan, termasuk larangan impor pesawat Boeing oleh China dan sanksi AS terhadap perusahaan teknologi seperti NVIDIA 9. Langkah ini memicu optimisme pasar terhadap stabilitas ekonomi global, sehingga investor beralih dari aset safe haven ke instrumen berisiko seperti saham dan mata uang dolar AS 27.

Faktor Pendorong Penurunan Harga Emas

  1. Pergeseran Sentimen Investor
  • Menguatnya dolar AS: Indeks dolar AS melonjak 1,17% ke level tertinggi dalam sebulan, membuat emas—yang diperdagangkan dalam dolar—lebih mahal bagi investor non-AS 1414.
  • Rally saham global: Indeks S&P 500 naik 3,3%, Nasdaq melonjak 4,4%, dan pasar Eropa-Asia menguat, mengalihkan aliran modal dari emas 27.
  1. Reduksi Ketidakpastian Kebijakan
  • Kesepakatan tarif mengurangi risiko trade war yang sebelumnya mendorong permintaan emas sebagai lindung nilai. Analis BullionVault, Adrian Ash, menyatakan bahwa emas “rentan terhadap pembalikan” setelah respons berlebihan terhadap gejolak politik bulan sebelumnya 14.
  1. Tekanan Teknis di Pasar
  • Harga emas gagal menembus level resistensi US3.350∗∗,dengantitikkritisdi∗∗US3.350∗∗,dengantitikkritisdi∗∗US3.250 dan US$3.275 110. Analis Kitco Metals, Jim Wyckoff, menekankan bahwa emas kehilangan momentum teknis jangka pendek 410.
  • Volume perdagangan harian emas turun ke 991,38 juta USD, mencerminkan berkurangnya minat spekulatif 3.

Konflik antara Sentimen Jangka Pendek dan Proyeksi Jangka Panjang

  1. Faktor Penekan Harga (Bearish)
  1. Kebijakan Moneter AS:
    • Data inflasi AS (CPI) yang dirilis pada 13 Mei 2025 menjadi kunci untuk memprediksi arah suku bunga The Fed. Jika inflasi terkendali di sekitar 3% 3, The Fed mungkin mempertahankan suku bunga 4,5%, mengurangi daya tarik emas sebagai aset non-yielding 313.
    • Penguatan dolar AS juga diproyeksikan berlanjut seiring aliran modal ke pasar obligasi AS 14.
  2. Stabilitas Geopolitik:
    • Meredanya ketegangan di Timur Tengah dan kemajuan negosiasi AS-India-Jepang turut menekan permintaan emas 13.
  1. Faktor Pendukung Harga (Bullish)
  1. Proyeksi Inflasi Global:
    • Meskipun inflasi AS turun, tekanan inflasi di Eropa dan Asia tetap tinggi. Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of Japan (BOJ) diperkirakan mempertahankan kebijakan moneter longgar, mendukung harga komoditas 39.
  2. Permintaan Fisik Emas:
    • Lonjakan permintaan emas fisik di China dan India—konsumen terbesar dunia—tercatat naik 15% pada Q1 2025 6. Kelangkaan pasokan fisik akibat permintaan ini berpotensi mendongkrak harga 9.
  3. Proyeksi Analis:
    • Beberapa analis, seperti Lukman Leong, memprediksi harga emas bisa mencapai US$4.000/ons pada 2025 jika perang dagang kembali memanas 9.
    • LiteFinance memperkirakan kenaikan bertahap hingga US$5.194/ons pada 2030 3.

Analisis Teknis dan Level Kunci

Berdasarkan data dari LiteFinance 3:

  • Support Level:
    • US$3.200: Psikologis penting setelah penurunan 12 Mei.
    • US$3.077,76: Target konservatif jika tekanan jual berlanjut.
  • Resistance Level:
    • US3.250–US3.250–US3.275: Titik kritis untuk pemulihan jangka pendek.
    • **US3.350∗∗:PenembusanlevelinibisamemicurallymenujuUS3.350∗∗:PenembusanlevelinibisamemicurallymenujuUS3.500 110.

Pola candlestick mingguan menunjukkan pembentukan Three White Soldiers (sinyal bullish) di kisaran US2.588,61–US2.588,61–US2.767,08, tetapi diikuti Doji yang mengindikasikan keraguan pasar 3. Indikator RSI (67) dan MACD (positif tetapi melemah) menyarankan koreksi lebih dalam sebelum rebound 3.

Dampak Kebijakan The Fed dan Data Ekonomi AS

  1. Data CPI dan PPI:
    • Laporan inflasi AS menjadi penentu utama apakah The Fed akan memangkas suku bunga. Penurunan inflasi ke 2,4% pada Maret 2025 9 memberi ruang untuk kebijakan lebih lunak, yang biasanya mendukung emas.
  2. Penjualan Ritel dan Pengangguran:
    • Data lemah dapat meningkatkan ketakutan resesi, mengembalikan minat ke emas. Sebaliknya, data kuat akan memperkuat dolar 410.

Skenario Pasar dan Rekomendasi Strategi

Skenario 1: Pemulihan Harga Emas

  • Kondisi: Jika kesepakatan AS-China gagal diperpanjang setelah 90 hari atau ketegangan geopolitik (misalnya di Taiwan) meningkat.
  • Target Harga: US3.500–US3.500–US3.720 39.
  • Strategi: Akumulasi emas fisik atau ETF seperti SPDR Gold Shares (GLD).

Skenario 2: Koreksi Lanjutan

  • Kondisi: Penguatan dolar AS berlanjut dan The Fed menaikkan suku bunga.
  • Target Harga: US3.000–US3.000–US3.077 314.
  • Strategi: Short position via kontak berjangka atau opsi put.

Rekomendasi untuk Investor

  1. Pantau Level Teknis: Gunakan stop-loss di US3.200∗∗dan∗take−profit∗di∗∗US3.200∗∗dantakeprofitdi∗∗US3.350 3.
  2. Diversifikasi: Alokasikan 10–15% portofolio ke emas untuk mitigasi risiko 6.
  3. Lindung Nilai: Pertimbangkan opsi hedging dengan mata uang safe haven seperti yen Jepang atau franc Swiss 27.

Kesimpulan

Penurunan harga emas pasca kesepakatan AS-China mencerminkan dinamika kompleks antara sentimen pasar, kebijakan moneter, dan geopolitik. Meski tekanan jangka pendek dominan, faktor struktural seperti inflasi global, permintaan fisik, dan ketegangan yang belum terselesaikan berpotensi mengembalikan emas ke tren bullish. Investor perlu tetap waspada terhadap data makro dan kesiapan untuk beradaptasi dengan perubahan kebijakan yang cepat.

Daftar Sumber:

  • Bisnis.com 110
  • Kompas.com 213
  • LiteFinance 3
  • Kontan.co.id 469
  • Liputan6.com 7
  • Herald.id 14

BACA JUGA : Analisis Pergerakan Harga Emas di Bulan Mei 2025

 

The post Gejolak Harga Emas Pasca Kesepakatan Dagang AS-China appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
https://jicama.biz.id/gejolak-harga-emas-pasca-kesepakatan-dagang-as-china/feed/ 0
Fluktuasi Harga Cryptocurrency https://jicama.biz.id/fluktuasi-harga-cryptocurrency/ https://jicama.biz.id/fluktuasi-harga-cryptocurrency/#respond Tue, 13 May 2025 02:55:45 +0000 https://jicama.biz.id/?p=268 Analisis Dampak Kesepakatan Tarif Amerika dan Tiongkok Terhadap Fluktuasi Harga Cryptocurrency Perjanjian dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang diumumkan pada

The post Fluktuasi Harga Cryptocurrency appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
Analisis Dampak Kesepakatan Tarif Amerika dan Tiongkok Terhadap Fluktuasi Harga Cryptocurrency

Perjanjian dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang diumumkan pada 12 Mei 2025 menjadi titik balik signifikan dalam dinamika ekonomi global. Kedua negara sepakat menurunkan tarif impor selama 90 hari, meredakan ketegangan perdagangan yang telah berlangsung sejak era pemerintahan sebelumnya. Kesepakatan ini tidak hanya memengaruhi pasar tradisional seperti saham dan komoditas, tetapi juga menciptakan gelombang reaksi di pasar cryptocurrency. Artikel ini akan menganalisis dampak kesepakatan tersebut terhadap fluktuasi harga aset kripto, terutama Bitcoin (BTC), dengan mempertimbangkan faktor geopolitik, sentimen investor, dan indikator teknis.

Latar Belakang: Eskalasi dan Deeskalasi Perang Dagang

Perang dagang AS-Tiongkok telah menjadi sumber ketidakpastian ekonomi global sejak 2018. Pada April 2025, AS menaikkan tarif impor barang Tiongkok menjadi 145%, yang dibalas dengan kenaikan tarif 125% oleh Tiongkok. Kebijakan ini memicu kekhawatiran resesi global dan volatilitas di pasar saham serta komoditas 59. Namun, pertemuan di Jenewa pada 11-12 Mei 2025 menghasilkan kesepakatan sementara:

  • AS menurunkan tarif impor Tiongkok dari 145% menjadi 30%.
  • Tiongkok mengurangi tarif impor AS dari 125% menjadi 10% 112.
    Langkah ini diharapkan meningkatkan stabilitas perdagangan global, meski bersifat sementara.

Dampak Langsung pada Pasar Cryptocurrency

  1. Bitcoin: Antara Safe Haven dan Aset Risiko

Bitcoin menunjukkan respons unik pasca-pengumuman kesepakatan. Pada 12 Mei, BTC melonjak ke level intraday US105.525,tetapikemudianterkoreksikekisaranUS105.525,tetapikemudianterkoreksikekisaranUS102.389 114. Fenomena ini mencerminkan dualitas persepsi investor:

  • Sebagai Safe Haven: Di tengah ketegangan sebelumnya, Bitcoin dianggap sebagai lindung nilai (hedge) terhadap ketidakpastian. Namun, ketika risiko geopolitik mereda, permintaan terhadap safe haven seperti emas turun 3%, sementara BTC tetap stabil 14.
  • Sebagai Aset Risiko: Lonjakan harga BTC juga dipicu kembalinya sentimen “risk-on”, di mana investor beralih ke aset berisiko tinggi seperti saham teknologi dan kripto. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 3,26% dan 4,35% setelah pengumuman 512.
  1. Pergerakan Altcoin dan Kapitalisasi Pasar

Selain Bitcoin, pasar altcoin juga merespons positif:

  • Ethereum (ETH) naik 36,19%, XRP 17,75%, dan Solana (SOL) 18,32% dalam sepekan 212.
  • Kapitalisasi pasar kripto global meningkat 1,82% menjadi US3,37triliun:cite[8].Peningkataninididorongolehalirandanainstitusional,termasukinflowUS3,37triliun:cite[8].Peningkataninididorongolehalirandanainstitusional,termasukinflowUS560 juta ke ETF Bitcoin dalam tiga hari 2.

Faktor Pendukung Penguatan Cryptocurrency

  1. Akumulasi oleh Institusi dan Whale

Data dari Material Indicators menunjukkan peningkatan aktivitas akumulasi BTC oleh “whale” (pemegang dompet besar) dengan pesanan US100.000–US100.000–US10 juta. Akumulasi ini sering menjadi sinyal bullish, terutama saat trader ritel mengambil profit 2. Michael Saylor, pendiri MicroStrategy, juga menambah 13.390 BTC senilai US$1,34 miliar, memperkuat kepercayaan institusional 212.

  1. Peran ETF dan Regulasi

ETF Bitcoin Spot terus menarik minat investor dengan total inflow US$40 miliar sejak diluncurkan. Instrumen ini memudahkan eksposur institusi tanpa perlu memegang aset secara langsung 2. Selain itu, perkembangan regulasi pro-kripto di beberapa negara, seperti penerimaan Bitcoin oleh perusahaan seperti Steak ‘n Shake, memperkuat legitimasi aset digital 4.

  1. Tekanan Inflasi dan Kebijakan Moneter

Kesepakatan tarif berpotensi meredam inflasi dengan menstabilkan harga komoditas. Namun, jika Federal Reserve (Fed) merespons dengan menurunkan suku bunga, likuiditas pasar akan meningkat—faktor yang secara historis mendukung kenaikan harga kripto 913.

Tantangan dan Risiko ke Depan

  1. Resistensi Teknis dan Volatilitas

Bitcoin menghadapi resistensi kuat di US109.000,leveltertinggisepanjangmasa(ATH).IndikatorteknissepertiRSIdanMACDmenunjukkankondisioverbought,meningkatkanrisikokoreksijangkapendek:cite[1]:cite[10].Selainitu,volumeperdagangantinggimemperparahvolatilitas,sepertiterlihatdarikoreksiBTCkeUS109.000,leveltertinggisepanjangmasa(ATH).IndikatorteknissepertiRSIdanMACDmenunjukkankondisioverbought,meningkatkanrisikokoreksijangkapendek:cite[1]:cite[10].Selainitu,volumeperdagangantinggimemperparahvolatilitas,sepertiterlihatdarikoreksiBTCkeUS102.818 setelah mencapai puncak US$105.500 14.

  1. Ketidakpastian Kebijakan Lanjutan

Kesepakatan 90 hari bersifat sementara. Jika negosiasi berikutnya gagal, ketegangan dagang dapat kembali memicu pelarian ke aset safe haven atau penurunan aset berisiko. Analis seperti Will Clemente menekankan bahwa momentum Bitcoin bergantung pada kepastian kebijakan 412.

  1. Pengaruh Data Ekonomi Makro

Indikator AS seperti CPI (Consumer Price Index) dan PPI (Producer Price Index) akan memengaruhi keputusan Fed. Jika inflasi AS tetap di atas 3%, Fed mungkin mempertahankan suku bunga tinggi, membebani kripto 13. Data klaim pengangguran yang stabil juga berpotensi menguatkan dolar AS, menekan harga BTC 13.

Proyeksi Jangka Menengah dan Strategi Investor

  1. Skenario Bullish
  • Adopsi Institusional: Jika perusahaan seperti BlackRock atau Fidelity meningkatkan alokasi kripto, kapitalisasi pasar bisa tembus US$4 triliun.
  • Regulasi Global: Kerangka hukum yang jelas di AS, Uni Eropa, atau Tiongkok dapat mengurangi risiko investasi.
  • Teknologi Blockchain: Integrasi DeFi dan tokenisasi aset tradisional akan memperluas utilitas kripto 610.
  1. Skenario Bearish
  • Perang Dagang Kembali Memanas: Tarif di atas 30% oleh AS atau penolakan Tiongkok mematuhi kesepakatan dapat memicu penjualan massal.
  • Kebijakan Moneter Ketat: Fed mungkin menunda pemotongan suku bunga jika inflasi tidak terkendali.
  • Serangan Siber dan Manipulasi Pasar: Kerentanan platform kripto tetap menjadi ancaman 914.
  1. Rekomendasi Strategi
  • Diversifikasi Portofolio: Alokasi 5–10% di BTC dan altcoin dengan fundamental kuat seperti Ethereum.
  • Pemantauan Level Support/Resistensi: Gunakan tools seperti Fibonacci Retracement untuk identifikasi titik entry/exit.
  • Hedging dengan Stablecoin: Alokasi sebagian dana ke USDT atau USDC selama volatilitas tinggi 14.

Kesimpulan

Kesepakatan tarif AS-Tiongkok menjadi katalis penting bagi pasar kripto, mencerminkan interdependensi antara geopolitik dan aset digital. Bitcoin, meski fluktuatif, terus membuktikan ketahanannya sebagai aset hybrid—antara safe haven dan instrumen spekulatif. Namun, investor harus tetap kritis terhadap risiko makroekonomi, dinamika regulasi, dan sinyal teknis. Dalam jangka panjang, adopsi institusional dan inovasi blockchain akan menjadi penentu utama pertumbuhan kripto, terlepas dari gejolak politik jangka pendek.

Daftar Pustaka

  • [1] Pintu.co.id: Dampak Perjanjian Dagang AS-Tiongkok terhadap Emas dan Bitcoin.
  • [2] CNBC Indonesia: Bitcoin Cs Kompak Melesat Usai Perang Tarif AS-China Ditunda.
  • [3] Ragamutama.com: Bitcoin Jadi Aset Safe Haven?
  • [4] Investor.id: Wall Street Melonjak Tajam Pasca Kesepakatan AS-China.
  • [8] Portalkripto.com: Pasar Kripto Kompak Menguat.
  • [9] BeInCrypto: Indikator Ekonomi AS Pengaruhi Kripto.
  • [10] Pintu.co.id: Bitcoin Mendekati Rp1,74 Miliar.

Artikel ini disusun berdasarkan data terbaru per 13 Mei 2025. Informasi lebih lengkap dapat diakses melalui sumber-sumber yang tercantum.

BACA JUGA : Bitcoin Bertahan diatas $100.000 Terbaiknya Sejak 2021

 

The post Fluktuasi Harga Cryptocurrency appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
https://jicama.biz.id/fluktuasi-harga-cryptocurrency/feed/ 0
Tiongkok Melihat Kesepakatan Perdagangan AS sebagai Kemenangan Besar https://jicama.biz.id/tiongkok-melihat-kesepakatan-perdagangan-as-sebagai-kemenangan-besar/ https://jicama.biz.id/tiongkok-melihat-kesepakatan-perdagangan-as-sebagai-kemenangan-besar/#respond Tue, 13 May 2025 02:34:34 +0000 https://jicama.biz.id/?p=103 Tiongkok Melihat Kesepakatan Perdagangan AS sebagai Kemenangan Besar Pada 12 Mei 2025, dunia menyaksikan momen penting dalam hubungan ekonomi AS-Tiongkok: kedua negara

The post Tiongkok Melihat Kesepakatan Perdagangan AS sebagai Kemenangan Besar appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
Tiongkok Melihat Kesepakatan Perdagangan AS sebagai Kemenangan Besar

Pada 12 Mei 2025, dunia menyaksikan momen penting dalam hubungan ekonomi AS-Tiongkok: kedua negara menyepakati gencatan tarif selama 90 hari, dengan AS menurunkan tarif impor dari 145% menjadi 30%, dan Tiongkok mengurangi tarifnya dari 125% menjadi 10% 367. Meski bersifat sementara, kesepakatan ini dianggap sebagai kemenangan strategis bagi Beijing. Artikel ini akan membedah mengapa Tiongkok memandang kesepakatan ini sebagai keberhasilan, menganalisis perspektif ahli ekonomi, serta mengevaluasi dampaknya bagi perekonomian Indonesia.

Bagian 1: Mengapa Tiongkok Mengklaim Kemenangan?

1.1 Minimalisasi Konsesi dan Postur Tegas

Media pemerintah Tiongkok, seperti CCTV, menyebut kesepakatan ini sebagai bukti efektivitas strategi negosiasi Beijing yang “tegas dan tidak kompromi” 10. Berbeda dengan retorika AS yang mengklaim “keterbukaan pasar Tiongkok”, faktanya, Tiongkok hanya setuju mencabut pembatasan ekspor mineral tanah jarang—sumber daya kritis untuk teknologi tinggi—sementara tarif dasar AS pada produk seperti mobil listrik (100%) dan panel surya (50%) tetap dipertahankan 67. Ahli ekonomi Scott Kennedy dari Center for Strategic and International Studies menyatakan: “Ini adalah retret AS, bukan konsesi Tiongkok. AS yang memulai perang dagang, dan kini mereka mundur” 6.

1.2 Pemulihan Rantai Pasok Global

Dengan pencabutan pembatasan ekspor mineral tanah jarang, Tiongkok kembali menguasai 80% pasokan global komoditas ini—senjata strategis dalam persaingan teknologi 610. Langkah ini memungkinkan perusahaan teknologi Tiongkok seperti Huawei dan BYD mempertahankan dominasi di pasar baterai dan semikonduktor. “Beijing menggunakan sumber daya ini sebagai leverage untuk memaksa AS berkompromi,” ujar Charles Wang dari Shenzhen Dragon Pacific Capital 3.

1.3 Penguatan Posisi Diplomatik

Kesepakatan ini juga menguntungkan citra Tiongkok sebagai pihak yang “kooperatif” di mata negara berkembang. Dalam pidato resmi, pemerintah Tiongkok menekankan pentingnya “kerjasama win-win”, kontras dengan retorika proteksionisme AS 10. Analis politik Li Ming dari Universitas Peking menilai: “Ini adalah kemenangan soft power. Tiongkok berhasil memproyeksikan diri sebagai penjaga stabilitas ekonomi global.”

Bagian 2: Analisis Ahli Ekonomi atas Dinamika AS-Tiongkok

2.1 Kemenangan Semu atau Strategis?

John Praveen, direktur di Paleo Leon, menyebut kesepakatan ini sebagai “relief rally”—optimisme pasar akibat penghindaran skenario terburuk, meski risiko jangka panjang tetap ada 3. Sementara Michael Metcalfe (State Street Global Markets) menilai penurunan tarif hanya mengembalikan hubungan dagang ke titik awal sebelum eskalasi April 2025 3. Namun, ahli perdagangan Kelly Ann Shaw menegaskan bahwa AS tetap mencapai tujuan kampanye Trump: “Pengurangan defisit dagang dan tekanan atas praktik subsidi Tiongkok” 6.

2.2 Ancaman Resesi Global yang Tertunda

Meski pasar saham merespons positif, IMF memperkirakan perang dagang telah mengganggu perdagangan senilai $600 miliar dan berpotensi memangkas pertumbuhan global sebesar 0,5% pada 2025 613. “Gencatan 90 hari hanyalah jeda. Jika negosiasi gagal, dampaknya akan lebih destruktif,” peringat Jamieson Greer, Perwakilan Dagang AS 7.

2.3 Proyeksi Relokasi Industri dan Diversifikasi Rantai Pasok

Ahli ekonomi dari Bank Dunia memprediksi perusahaan multinasional akan semakin diversifikasi basis produksi ke Asia Tenggara untuk menghindari tarif. Vietnam dan Indonesia diproyeksikan menjadi penerima utama aliran investasi ini, meski Vietnam masih unggul dalam kemudahan berbisnis 13.

Bagian 3: Dampak bagi Indonesia

3.1 Peluang Ekspor dan Investasi

  • Substitusi Produk Tiongkok di Pasar AS: Ekspor elektronik Indonesia ke AS meningkat 23,5% pada 2024, mengisi celah akibat tarif tinggi terhadap produk Tiongkok 13. Sektor tekstil dan alas kaki juga berpotensi menyerap permintaan AS yang beralih dari Tiongkok 8.
  • Relokasi Industri: Sejak 2024, 58 perusahaan (senilai $14,7 miliar) telah relokasi ke Indonesia, terutama di sektor semikonduktor dan panel surya 13. Pemerintah menawarkan insentif pajak hingga 20 tahun untuk menarik lebih banyak investor 12.

3.2 Tantangan dan Risiko 4813

  • Ketergantungan Bahan Baku Tiongkok: 70% bahan baku industri elektronik Indonesia masih diimpor dari Tiongkok. Eskalasi tarif berpotensi mengganggu rantai pasok.
  • Biaya Logistik Tinggi: Biaya logistik Indonesia mencapai 23% dari PDB—jauh di atas Vietnam (15%)—menghambat daya saing.
  • Depresiasi Rupiah: Ketegangan global menyebabkan pelemahan rupiah 10-11%, meningkatkan biaya impor energi dan bahan baku.

3.3 Strategi Indonesia Menghadapi Ketidakpastian

  • Diversifikasi Pasar Ekspor: Pemerintah memperluas pasar ke Afrika dan Timur Tengah, dengan ekspor non-tradisional tumbuh 7,1% pada 2024 13.
  • Revitalisasi Perjanjian Dagang: Indonesia memperbarui Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) dengan AS dan memperkuat kerja sama RCEP untuk mengurangi ketergantungan 12.
  • Hilirisasi Industri: Program hilirisasi nikel dan CPO meningkatkan nilai tambah ekspor, meski masih terhambat regulasi 13.

Bagian 4: Perspektif Ekonomi Indonesia

4.1 Analisis Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian)

Airlangga menekankan bahwa pasar AS hanya menyumbang 2,2% dari PDB Indonesia, sehingga dampak tarif dapat diantisipasi melalui diversifikasi. “Kami fokus pada pasar China (60 miliar USD) dan India (20 miliar USD), serta kerja sama teknologi dengan AS,” ujarnya 12. Namun, ia mengakui perlunya reformasi birokrasi untuk menarik investasi.

4.2 Pendapat Sri Mulyani (Menteri Keuangan)

Sri Mulyani memproyeksikan tarif AS dapat mengurangi pertumbuhan Indonesia sebesar 0,3–0,5%. “Kami menyiapkan insentif fiskal dan stabilisasi rupiah untuk menjaga daya beli,” jelasnya 13.

4.3 Kritik dari Pelaku Usaha

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengeluhkan lambatnya perizinan dan tingginya biaya logistik. “Vietnam lebih menarik karena perizinan hanya 7 hari, sementara di Indonesia 18 hari,” protes Ketua Apindo 13.

Kesimpulan

Kesepakatan AS-Tiongkok adalah kemenangan taktis bagi Beijing, tetapi juga membuka peluang dan tantangan kompleks bagi Indonesia. Meski Indonesia berpotensi menyerap relokasi industri dan meningkatkan ekspor, ketergantungan pada bahan baku Tiongkok dan inefisiensi logistik tetap menjadi hambatan. Di tengah ketidakpastian global, strategi Indonesia harus fokus pada penguatan industri domestik, diversifikasi pasar, dan percepatan reformasi struktural. Seperti dikatakan ekonom Faisal Basri: “Kesepakatan ini adalah pengingat: ketahanan ekonomi Indonesia bergantung pada kemampuan kita mengurangi ketergantungan pada kekuatan asing.”

Daftar Pustaka

  • Kontan.co.id (2025). Kabar Baik! 2 Hari Berunding, AS-Tiongkok Capai Kesepakatan Perdagangan 7.
  • Reuters (2025). Global stocks rally after US, China pause tariff war 6.
  • Kemhan.go.id (2025). Perang Dagang AS–Tiongkok: Dampak, Peluang, Tantangan 13.
  • Kompasiana (2025). Dampak Pajak Impor AS terhadap Perekonomian Indonesia 8.
  • SG-Insight (2025). Investor Bersorak atas Gencatan Tarif AS-Tiongkok 3.

(Artikel ini disusun berdasarkan data per 13 Mei 2025. Pembaruan lebih lanjut dapat mengikuti perkembangan negosiasi AS-Tiongkok.)

BACA JUGA : Trump Mengusulkan Pemotongan Tarif Bea Masuk ke China Hingga 80%

The post Tiongkok Melihat Kesepakatan Perdagangan AS sebagai Kemenangan Besar appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
https://jicama.biz.id/tiongkok-melihat-kesepakatan-perdagangan-as-sebagai-kemenangan-besar/feed/ 0
Risiko Investasi Emas di Tahun 2025 https://jicama.biz.id/risiko-investasi-emas-di-tahun-2025/ https://jicama.biz.id/risiko-investasi-emas-di-tahun-2025/#respond Mon, 12 May 2025 12:22:17 +0000 https://jicama.biz.id/?p=98 Analisis Keuntungan dan Risiko Investasi Emas di Tahun 2025 Emas telah menjadi instrumen investasi yang populer selama ribuan tahun, terutama karena sifatnya

The post Risiko Investasi Emas di Tahun 2025 appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
Analisis Keuntungan dan Risiko Investasi Emas di Tahun 2025

Emas telah menjadi instrumen investasi yang populer selama ribuan tahun, terutama karena sifatnya yang tahan inflasi dan dianggap sebagai “safe haven” di tengah ketidakpastian ekonomi. Di era modern, investasi emas tetap relevan, bahkan semakin diminati seiring perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang lebih mudah. Namun, bagaimana prospek dan risiko investasi emas di tahun 2025? Apakah emas masih layak dijadikan pilihan utama untuk mengamankan aset?

Artikel ini akan membahas secara mendalam potensi keuntungan, risiko, dan strategi investasi emas di tahun 2025. Dengan analisis berbasis data, tren ekonomi global, serta faktor geopolitik, Anda akan mendapatkan gambaran komprehensif untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.

Mengapa Investasi Emas Tetap Relevan di 2025?

  1. Emas sebagai Lindung Nilai (Hedge) terhadap Inflasi

Inflasi adalah musuh utama nilai uang. Saat daya beli mata uang menurun, harga emas cenderung naik karena permintaan meningkat. Bank Dunia memprediksi inflasi global akan tetap tinggi hingga 2025 akibat pemulihan ekonomi pasca-pandemi, konflik geopolitik, dan transisi energi. Emas menjadi pilihan untuk melindungi kekayaan dari erosi nilai uang.

  1. Ketidakpastian Ekonomi Global

Resesi, perang dagang, dan krisis utang negara-negara berkembang diperkirakan terus memengaruhi pasar keuangan di 2025. Emas, sebagai aset non-korelasi dengan pasar saham, sering kali menjadi tujuan investor ketika risiko pasar meningkat.

  1. Permintaan dari Sektor Teknologi dan Industri

Selain sebagai investasi, emas digunakan dalam industri elektronik, kesehatan, dan energi terbarukan. Permintaan emas untuk panel surya dan komponen AI diprediksi meningkat 15% per tahun hingga 2025 (Sumber: World Gold Council).

  1. Kebijakan Bank Sentral

Bank sentral di negara seperti Tiongkok, Rusia, dan India terus menambah cadangan emas untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Akumulasi ini menciptakan tekanan positif pada harga emas.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas di 2025

  1. Kebijakan Moneter AS dan Suku Bunga

The Fed (Bank Sentral AS) diperkirakan mulai menurunkan suku bunga pada 2024-2025 jika inflasi terkendali. Rendahnya suku bunga mengurangi daya tarik obligasi dan deposito, sehingga investor beralih ke emas.

  1. Nilai Dolar AS

Emas dan dolar AS memiliki hubungan terbalik. Jika dolar melemah (misalnya akibat defisit anggaran AS), harga emas dalam dolar cenderung naik.

  1. Gejolak Geopolitik

Konflik di Timur Tengah, ketegangan AS-Tiongkok, atau perang di Ukraina dapat mendorong kenaikan harga emas sebagai aset aman.

  1. Permintaan Emas Fisik di Pasar Domestik

Di Indonesia, permintaan emas perhiasan dan logam mulia tetap tinggi, terutama menjelang hari raya dan pernikahan. Peningkatan kelas menengah juga berkontribusi pada pertumbuhan pasar.

  1. Teknologi dan Inovasi Finansial

Kemunculan platform digital seperti e-commerce emas (Contoh: Tokopedia Emas) dan fintech berbasis blockchain memudahkan akses investasi, khususnya bagi generasi muda.

Proyeksi Harga Emas di 2025

Berdasarkan analisis dari lembaga seperti Goldman Sachs dan UBS, harga emas diprediksi berada di kisaran 2,300–2,300–2,600 per ons pada 2025. Asumsi ini didukung oleh:

  • Penurunan suku bunga The Fed.
  • Peningkatan permintaan dari bank sentral dan industri.
  • Ketidakpastian pemilu di AS, Eropa, dan negara berkembang.

Namun, proyeksi ini harus disikapi hati-hati karena harga emas sangat volatile dan dipengaruhi faktor tak terduga seperti bencana alam atau krisis keuangan.

Keuntungan Investasi Emas di 2025

  1. Potensi Apresiasi Harga

Dengan tren kenaikan harga jangka panjang (CAGR 8% dalam 20 tahun terakhir), emas menawarkan pertumbuhan stabil meski tidak seagresif saham atau crypto.

  1. Diversifikasi Portofolio

Memiliki 5–10% aset dalam emas mengurangi risiko portofolio saat pasar saham atau obligasi collapse.

  1. Likuiditas Tinggi

Emas mudah dijual kapan saja melalui pasar fisik (pegadaian, toko emas) atau platform digital.

  1. Proteksi terhadap Krisis

Contoh: Saat pandemi COVID-19 (2020), harga emas mencapai rekor $2,075/ons, naik 25% dalam setahun.

  1. Inovasi Produk Investasi

Investor kini bisa memilih antara emas fisik, ETF emas (Contoh: ANTAM), atau surat berharga berbasis emas (SBN Emas).

Risiko Investasi Emas di 2025

  1. Volatilitas Harga Jangka Pendek

Emas bisa turun 10–15% dalam beberapa bulan akibat sentimen pasar atau penguatan dolar AS.

  1. Biaya Penyimpanan dan Asuransi

Emas fisik memerlukan biaya tambahan seperti safe deposit box atau asuransi pencurian.

  1. Tidak Memberikan Pendapatan Pasif

Berbeda dengan saham (dividen) atau properti (sewa), emas tidak menghasilkan cash flow.

  1. Risiko Regulasi

Pemerintah bisa memberlakukan pajak atau pembatasan kepemilikan emas untuk mengontrol arus modal.

  1. Kompetisi dengan Aset Digital

Generasi muda mungkin lebih tertarik pada crypto atau NFT yang menawarkan return lebih tinggi, meski risikonya lebih besar.

Perbandingan Emas dengan Investasi Lain di 2025

Aset Potensi Keuntungan Risiko Likuiditas
Emas 5–10% per tahun Volatilitas, Biaya Simpan Sangat Tinggi
Saham 10–15% per tahun Risiko Resesi Tinggi
Properti 7–12% per tahun Biaya Perawatan, Illiquid Rendah
Crypto 20–50% per tahun Volatilitas Ekstrem Tinggi (Tergantung Platform)

Strategi Investasi Emas di 2025

  1. Diversifikasi Jenis Emas
    • Emas fisik (batangan, koin) untuk jaga likuiditas.
    • ETF emas untuk menghindari biaya penyimpanan.
    • Saham perusahaan tambang emas (Contoh: PT Aneka Tambang Tbk).
  2. Timing yang Tepat
    • Beli saat harga terkoreksi (misalnya saat The Fed menaikkan suku bunga).
    • Hindari membeli di harga all-time high tanpa analisis.
  3. Investasi Berkala (Dollar-Cost Averaging)
    • Alokasikan dana tetap setiap bulan untuk mengurangi dampak volatilitas.
  4. Pantau Indikator Ekonomi
    • Data inflasi AS, kebijakan The Fed, dan permintaan industri.
  5. Hindari Emas Palsu
    • Beli dari platform terpercaya (Contoh: ANTAM, Pegadaian, atau platform digital berizin OJK).

Kesimpulan: Apakah Emas Layak Diinvestasikan di 2025?

Investasi emas di 2025 tetap menjanjikan sebagai bagian dari strategi diversifikasi, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dan inflasi yang tinggi. Namun, investor harus memahami risikonya, seperti volatilitas harga dan biaya tambahan. Kombinasikan emas dengan aset lain seperti saham blue-chip atau obligasi untuk memaksimalkan return dan meminimalkan risiko.

Yang terpenting, lakukan riset mendalam, ikuti perkembangan pasar, dan sesuaikan profil risiko dengan tujuan finansial Anda. Emas bukanlah “jalan pintas” untuk kaya, melainkan alat untuk melindungi kekayaan dalam jangka panjang.

FAQ (Pertanyaan Umum)

  1. Bagaimana cara mulai investasi emas dengan modal kecil?
    Gunakan platform digital seperti Bibit atau Pluang yang menyediakan pembelian emas mulai dari Rp10.000.
  2. Apakah emas digital sama amannya dengan fisik?
    Pastikan platform teregulasi OJK dan menyediakan bukti kepemilikan yang jelas.
  3. Kapan waktu terbaik menjual emas?
    Saat harga mencapai target profit atau ketika dibutuhkan dana darurat.

Daftar Pustaka

  • World Gold Council (2023). Gold Market Outlook 2025.
  • Bank Indonesia. Laporan Pergerakan Harga Emas 2023.
  • IMF. Global Economic Stability Report.

Dengan memahami dinamika di atas, Anda bisa memanfaatkan peluang investasi emas di 2025 secara lebih cerdas dan terukur. Selalu ingat: investasi adalah tentang disiplin, pengetahuan, dan kesabaran.

BACA Juga : Analisis Pergerakan Harga Emas di Bulan Mei 2025

The post Risiko Investasi Emas di Tahun 2025 appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
https://jicama.biz.id/risiko-investasi-emas-di-tahun-2025/feed/ 0
Panduan Investasi Crypto Untuk Pemula https://jicama.biz.id/panduan-investasi-crypto-untuk-pemula/ https://jicama.biz.id/panduan-investasi-crypto-untuk-pemula/#respond Mon, 12 May 2025 12:11:50 +0000 https://jicama.biz.id/?p=94 Pengenalan Cryptocurrency Ingin mulai investasi crypto tetapi bingung? Artikel ini adalah Panduan Investasi Crypto Untuk Pemula, mencakup dasar-dasar crypto, langkah investasi, analisis

The post Panduan Investasi Crypto Untuk Pemula appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
Pengenalan Cryptocurrency

Ingin mulai investasi crypto tetapi bingung? Artikel ini adalah Panduan Investasi Crypto Untuk Pemula, mencakup dasar-dasar crypto, langkah investasi, analisis risiko mendalam, hingga strategi mengoptimalkan keuntungan.

Apa Itu Cryptocurrency?

Cryptocurrency (crypto) adalah aset digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk transaksi terdesentralisasi, tanpa kontrol bank atau pemerintah. Bitcoin (BTC), diluncurkan pada 2009 oleh Satoshi Nakamoto, adalah crypto pertama yang mempopulerkan konsep ini. Saat ini, ada ribuan crypto seperti Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), dan Solana (SOL).

Blockchain: Teknologi Dibalik Crypto

Blockchain adalah sistem pencatatan transaksi yang transparan, aman, dan tidak dapat diubah. Setiap transaksi dicatat dalam “blok” yang terhubung dalam rantai (chain), memastikan keabsahan data tanpa perantara.

Jenis-Jenis Crypto

  • Coin: Aset native blockchain (contoh: BTC, ETH).
  • Token: Aset berbasis platform blockchain lain (contoh: USDT di Ethereum).
  • Stablecoin: Crypto bernilai tetap dengan aset pendukung (contoh: USDT, USDC).
  • NFT (Non-Fungible Token): Aset digital unik yang mewakili kepemilikan.
  1. Mengapa Investasi Crypto Menarik?
  2. Potensi Keuntungan Tinggi
    Harga crypto seperti Bitcoin pernah melonjak dari 1(2011)ke1(2011)ke69,000 (2021). Meski volatil, kenaikan ini menarik investor mencari high-risk, high-reward.
  3. Desentralisasi dan Kebebasan Finansial
    Crypto memungkinkan transaksi global tanpa batas geografis atau biaya bank. Cocok untuk mereka yang ingin lepas dari sistem tradisional.
  4. Inovasi Teknologi
    Blockchain dan smart contract (kontrak pintar) membuka peluang di sektor DeFi (Decentralized Finance), NFT, dan Web3.
  5. Diversifikasi Portofolio
    Crypto bisa menjadi alternatif diversifikasi selain saham, emas, atau properti.
  6. Langkah-Langkah Memulai Investasi Crypto untuk Pemula

Langkah 1: Pelajari Dasar-Dasar Crypto

  • Baca whitepaper proyek crypto (contoh: Bitcoin Whitepaper).
  • Ikuti komunitas crypto di Reddit, Twitter, atau Telegram.

Langkah 2: Pilih Platform Exchange Terpercaya

  • Rekomendasi Exchange: Binance, Coinbase, Tokocrypto (untuk Indonesia).
  • Pastikan platform teregulasi dan memiliki fitur keamanan 2FA.

Langkah 3: Buat Akun dan Verifikasi Identitas

  • Siapkan KTP/paspor untuk verifikasi KYC (Know Your Customer).

Langkah 4: Mulai dengan Modal Kecil

  • Investasi awal Rp100.000–Rp500.000 untuk mengurangi risiko.

Langkah 5: Gunakan Dompet Crypto (Wallet)

  • Hot Wallet: Dompet online (contoh: Trust Wallet).
  • Cold Wallet: Dompet fisik (contoh: Ledger Nano X) untuk keamanan maksimal.

Langkah 6: Diversifikasi Aset

  • Alokasikan dana ke crypto besar (BTC, ETH) dan altcoin dengan potensi (SOL, ADA).

Langkah 7: Pantau Pasar dan Update Berita

  • Gunakan aplikasi seperti CoinMarketCap atau CoinGecko untuk analisis harga.
  1. Analisis Risiko Investasi Crypto
  2. Volatilitas Harga Tinggi
    Harga crypto bisa naik/turun 20–50% dalam sehari. Contoh:
  • Bitcoin turun dari 69k(2021)ke69k(2021)ke16k (2022) karena krisis ekonomi dan regulasi.
  • Terra Luna (LUNA) anjlok 99% pada 2022 karena kegagalan algoritma stablecoin UST.
  1. Risiko Regulasi
    Pemerintah bisa melarang atau membatasi crypto. Contoh:
  • China melarang transaksi crypto pada 2021.
  • Indonesia hanya mengizinkan perdagangan di bursa berizin seperti Bappebti.
  1. Keamanan dan Penipuan
  • Hacking: Exchange seperti Mt. Gox (2014) dan FTX (2022) mengalami peretasan.
  • Scam: Proyek bodong seperti Squid Game Token (rug pull) menghilang setelah mengumpulkan dana.
  1. Risiko Teknologi
  • Bug di Smart Contract: Contoh: DAO Hack (2016) mencuri $60 juta ETH.
  • Hard Fork: Perpecahan komunitas (contoh: Bitcoin vs Bitcoin Cash).
  1. Risiko Likuiditas
    Altcoin kecil mungkin sulit dijual jika tidak ada pembeli.
  2. Strategi Minimalkan Risiko dan Maksimalkan Keuntungan
  3. Dollar-Cost Averaging (DCA)
    Investasi rutin dengan nominal tetap (contoh: beli BTC senilai Rp1 juta/bulan) untuk mengurangi dampak volatilitas.
  4. Riset Fundamental
  • Tim Pengembang: Apakah berpengalaman?
  • Use Case: Apakah crypto menyelesaikan masalah nyata?
  • Market Cap: Hindari proyek dengan kapitalisasi terlalu kecil.
  1. Gunakan Stop-Loss
    Atur batas kerugian maksimal (contoh: jual otomatis jika harga turun 10%).
  2. Hindari FOMO (Fear of Missing Out)
    Jangan terburu-buru beli saat harga sedang pump.
  3. Simpan Dana Darurat
    Jangan investasi seluruh tabungan di crypto. Sisihkan dana untuk kebutuhan mendesak.
  4. Proyeksi Masa Depan Crypto dan Peluangnya
  5. Adopsi Institusi
    Perusahaan seperti Tesla dan MicroStrategy mulai investasi Bitcoin. Bank sentral juga mengembangkan CBDC (Central Bank Digital Currency).
  6. Ekosistem DeFi dan NFT
  • DeFi: Pinjaman, staking, dan farming dengan bunga tinggi.
  • NFT: Seni digital, virtual land (contoh: Decentraland), dan royalti kreator.
  1. Regulasi yang Lebih Jelas
    Negara seperti Uni Eropa dan AS sedang menyusun regulasi untuk melindungi investor.
  2. Perkembangan Teknologi
  • Ethereum 2.0: Transaksi lebih cepat dan ramah lingkungan.
  • Layer-2 Solutions: Solusi skalabilitas seperti Polygon (MATIC).
  1. Kesimpulan

Investasi crypto menawarkan peluang besar tetapi disertai risiko tinggi. Pemula wajib mempelajari dasar-dasar, memilih platform terpercaya, dan menerapkan strategi manajemen risiko. Diversifikasi portofolio, hindari FOMO, dan selalu update dengan perkembangan pasar. Ingat: Hanya investasi dengan dana yang siap hilang!

  1. FAQ (Pertanyaan Umum)

Q1: Apakah crypto bisa membuat saya kaya cepat?
Tidak! Crypto sangat volatil. Banyak yang untung, tapi lebih banyak lagi yang rugi.

Q2: Bagaimana cara membayar pajak crypto di Indonesia?
Keuntungan crypto dikenakan pajak penghasilan (PPh) sesuai regulasi Dirjen Pajak.

Q3: Apa crypto paling aman untuk pemula?
Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) relatif stabil karena kapitalisasi pasar besar.

Q4: Bagaimana jika akun exchange diretas?
Gunakan cold wallet untuk menyimpan aset jangka panjang dan aktifkan 2FA.

Q5: Apa yang harus dilakukan saat pasar crash?
Tetap tenang, evaluasi portofolio, dan manfaatkan DCA untuk beli aset berkualitas saat harga murah.

Baca Juga : Bitcoin Bertahan diatas $100.000 Terbaiknya Sejak 2021

The post Panduan Investasi Crypto Untuk Pemula appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
https://jicama.biz.id/panduan-investasi-crypto-untuk-pemula/feed/ 0
Analisis Pergerakan Harga Emas di Bulan Mei 2025 https://jicama.biz.id/analisis-pergerakan-harga-emas-di-bulan-mei-2025/ https://jicama.biz.id/analisis-pergerakan-harga-emas-di-bulan-mei-2025/#respond Sat, 10 May 2025 21:06:35 +0000 https://jicama.biz.id/?p=83 Dinamika Pasar Emas di Tengah Ketidakpastian Global Analisis Pergerakan Harga Emas di Bulan Mei 2025  menjadi momen penting bagi pasar emas global

The post Analisis Pergerakan Harga Emas di Bulan Mei 2025 appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
Dinamika Pasar Emas di Tengah Ketidakpastian Global

Analisis Pergerakan Harga Emas di Bulan Mei 2025  menjadi momen penting bagi pasar emas global dan domestik. Harga emas Antam dan emas dunia mengalami fluktuasi signifikan, dipengaruhi oleh faktor geopolitik, kebijakan moneter AS, dan sentimen investor terhadap aset safe haven. Artikel ini mengupas tuntas pergerakan harga emas sepanjang Mei 2025, dilengkapi analisis teknikal, wawasan pakar, dan strategi investasi yang relevan.

Grafik Pergerakan Harga Emas Mei 2025

Harga Emas Antam (Per Gram)

  • 1 Mei: Rp1.912.000 (naik tipis dari akhir April) 1.
  • 7 Mei: Rp1.956.000 (naik Rp25.000 dari hari sebelumnya) 5.
  • 8 Mei: Rp1.953.000 (turun Rp3.000) 37.
  • 9 Mei: Rp1.926.000 (turun Rp27.000) 8.

Harga Emas Global (Per Troy Ounce)

  • Awal Mei: $3.343 (level tertinggi sementara).
  • 8 Mei: $3.307 (koreksi akibat penguatan dolar AS) 2.
  • Proyeksi Akhir Mei: 3.077–3.077–3.525 (tergantung kebijakan Fed) 410.

Grafik 1: Pola “V-shape Recovery” pada harga emas Antam (1–8 Mei 2025)

Sumber: Data Logam Mulia dan Kontan 37.

Faktor Pendorong Fluktuasi Harga Emas

Kebijakan Suku Bunga Federal Reserve (The Fed)

The Fed mempertahankan suku bunga di level 4.5% sepanjang awal Mei, menekan harga emas akibat penguatan dolar AS. Namun, isyarat pemangkasan suku bunga pada paruh kedua 2025 memicu rebound harga emas di minggu kedua 24.

Komentar Pakar:

“Jika The Fed menunda penurunan suku bunga, emas global berpotensi terkoreksi ke 3.000–3.000–3.100. Namun, inflasi AS yang masih di 3% menjadi katalis kenaikan jangka panjang.”
— Ibrahim Assuaibi, Analis Geopolitik dan Ekonomi 2.

Ketegangan Geopolitik dan Perang Dagang AS-Tiongkok

Eskalasi tarif Trump terhadap Tiongkok (hingga 145%) memicu kekhawatiran inflasi dan gangguan rantai pasok. Emas menjadi pilihan investor sebagai lindung nilai, terutama setelah Tiongkok mengancam menarik kepemilikan obligasi AS senilai 60–70% 29.

Permintaan Fisik dari Asia

India dan China meningkatkan pembelian emas menjelang musim pernikahan, mendorong kenaikan harga di pasar domestik 16.

Volatilitas Pasar Saham dan Kripto

Penurunan indeks saham global (S&P 500 turun 5% pada 6 Mei) dan koreksi Bitcoin dari $100.000 memicu aliran modal ke emas 15.

BACA JUGA : Bitcoin Bertahan diatas $100.000 Terbaiknya Sejak 2021

Analisis Teknis: Support, Resistance, dan Indikator Kunci

Level Penting untuk Emas Antam

  • Support Utama: Rp1.880.000 (garis MA50) 1.
  • Resistance: Rp1.950.000 (psikologis) dan Rp1.970.000 (target bullish) 1.
  • RSI: 60 (netral, belum overbought) 1.

Analisis XAU/USD (Emas Global)

  • Pola Candlestick: Pembentukan “Three White Soldiers” di kisaran 2.588–2.588–2.767, diikuti Doji di dekat $2.965 (indikasi keraguan pasar) 10.
  • Indikator Momentum:
    • MACD: Bearish crossover di zona positif.
    • MFI: Aliran likuiditas masuk ke emas 4.

Grafik 2: Analisis Teknis XAU/USD (Mingguan)

Sumber: LiteFinance 410.

Proyeksi Harga Emas Mei 2025 dari Pakar

Skenario Bullish (Rp1.970.000–$3.525)

  • Pemicu: Pemangkasan suku bunga The Fed, eskalasi perang dagang, dan inflasi tinggi.
  • Pendukung:
    • LongForecast: Emas global bisa mencapai $3.525 pada akhir 2025 4.
    • UBS: Emas Antam berpotensi tembus Rp2.000.000/gram jika rupiah stabil 1.

Skenario Bearish (Rp1.880.000–$3.077)

  • Pemicu: Penguatan dolar AS, pemulihan ekonomi global, dan penjualan cadangan emas oleh bank sentral.
  • Pendukung:
    • WalletInvestor: Koreksi ke $3.077 jika Fed agresif menaikkan suku bunga 4.
    • Ibrahim Assuaibi: Risiko penurunan 30% jika Tiongkok menjual obligasi AS 29.

Strategi Investasi Emas Mei 2025

Diversifikasi Berat dan Jenis Emas

  • Emas Kecil (1–10 gram): Likuiditas tinggi, cocok untuk investor pemula 6.
  • Emas Besar (50–1.000 gram): Biaya per gram lebih efisien, ideal untuk jangka panjang 6.
  • Emas Digital (PAXG): Alternatif praktis dengan backing emas fisik 1:1, diperdagangkan di bursa kripto 57.

Dollar Cost Averaging (DCA)

Beli emas secara berkala untuk memitigasi risiko volatilitas. Contoh:

  • Investasi Rp5 juta/bulan di harga Rp1.900.000–Rp1.950.000/gram 16.

Swing Trading

Manfaatkan fluktuasi harian dengan patokan:

  • Beli di Support: Rp1.880.000 (Antam) atau $3.100 (global).
  • Jual di Resistance: Rp1.950.000 (Antam) atau $3.400 (global) 14.

Pelajaran dari Sejarah: Pola Bulanan dan “September Curse”

Berdasarkan data 10 tahun terakhir, September cenderung menjadi bulan terburuk bagi emas (80% penurunan harga domestik). Namun, Mei 2025 menunjukkan pola unik dengan pemulihan “V-shape” di minggu kedua 9.

Tabel 1: Kinerja Historis Harga Emas per Bulan

Bulan Frekuensi Penurunan (10 Tahun)
September 80% (domestik), 70% (global)
Desember 23% (domestik), 45% (global)
Mei 60% (domestik), 55% (global)
Sumber: Bareksa 9.

Kesimpulan: Emas Tetap Raja di Tengah Turbulensi

Pergerakan harga emas Mei 2025 mencerminkan kompleksitas interaksi antara kebijakan moneter, geopolitik, dan sentimen pasar. Meski berpotensi terkoreksi jangka pendek, emas tetap menjadi pilihan utama untuk lindung nilai inflasi dan ketidakpastian. Bagi investor, kombinasi DCA, diversifikasi, dan pemantauan tren teknikal menjadi kunci optimasi portofolio.

Rekomendasi Akhir:

  • Pantau pertemuan The Fed dan perkembangan perang dagang AS-Tiongkok.
  • Pertimbangkan alokasi 10–20% portofolio ke emas fisik/digital.
  • Manfaatkan koreksi harga untuk akumulasi di level support 169.

Referensi Lengkap:

Artikel ini disusun berdasarkan analisis data dari 10 sumber terpercaya, menggabungkan pendekatan teknikal, fundamental, dan wawasan pakar untuk memberikan pandangan komprehensif tentang pasar emas Mei 2025.

 

The post Analisis Pergerakan Harga Emas di Bulan Mei 2025 appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
https://jicama.biz.id/analisis-pergerakan-harga-emas-di-bulan-mei-2025/feed/ 0
Bitcoin Bertahan diatas $100.000 Terbaiknya Sejak 2021 https://jicama.biz.id/bitcoin-bertahan-diatas-100000/ https://jicama.biz.id/bitcoin-bertahan-diatas-100000/#respond Sat, 10 May 2025 20:46:12 +0000 https://jicama.biz.id/?p=72 Momentum Bitcoin vs Ethereum di Tengah Gejolak Ekonomi Global Pada pekan pertama Mei 2025, pasar kripto mencatat momen bersejarah: Bitcoin Bertahan diatas

The post Bitcoin Bertahan diatas $100.000 Terbaiknya Sejak 2021 appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
Momentum Bitcoin vs Ethereum di Tengah Gejolak Ekonomi Global

Pada pekan pertama Mei 2025, pasar kripto mencatat momen bersejarah: Bitcoin Bertahan diatas $100.000, sementara Ethereum (ETH) mengalami reli 29% dalam dua hari—kinerja mingguan terbaik sejak 2021. Fenomena ini terjadi di tengah ketegangan geopolitik, kebijakan moneter AS yang tidak pasti, dan lonjakan permintaan aset digital sebagai lindung nilai inflasi. Artikel ini mengupas faktor pendorong, analisis teknikal, dan pandangan pakar terkait tren terkini serta prospek jangka panjang kedua aset kripto terbesar ini.

Bitcoin: Konsolidasi di Atas $100.000 dan Dominasi Institusional

Pendorong Utama Kenaikan Bitcoin

  1. Arus Masuk ETF Bitcoin yang Signifikan
    Sejak diluncurkannya ETF Bitcoin berbasis spot pada 2024, permintaan institusional terus mendorong harga BTC. Pada Mei 2025, arus masuk bersih ke ETF Bitcoin AS mencapai **1,18miliardalamtigahari∗∗,dengankontribusiterbesardariBlackRock(1,18miliardalamtigahari∗∗,dengankontribusiterbesardariBlackRock(288,8 juta) dan Fidelity ($239,3 juta)5. Akumulasi ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap BTC sebagai “emas digital” di tengah ketidakpastian ekonomi global.
  2. Kebijakan Pro-Kripto Trump
    Kemenangan calon presiden AS Donald Trump dalam jajak pendapat awal memicu optimisme pasar. Trump dikenal sebagai pendukung kebijakan longgar terhadap kripto, termasuk rencana penghapusan tarif ekstrem untuk transaksi blockchain5. Sentimen ini memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset netral yang terlepas dari fluktuasi kebijakan perdagangan.
  3. Penurunan Tekanan Jual
    Data CryptoQuant menunjukkan arus masuk BTC ke exchange turun ke level terendah sejak 2017 (19.282 alamat unik), menandakan berkurangnya keinginan investor untuk menjual2. Pasokan yang ketat ini memicu kenaikan harga, terutama setelah MicroStrategy mengumumkan pembelian tambahan 1.200 BTC senilai $120 juta7.

BACA JUGA : Gejolak Pasar Bitcoin di Bulan Mei 2025

Analisis Teknikal Bitcoin

  • Level Resistance dan Support:
    Bitcoin saat ini menguji resistance di 104.324,dengansupportkuatdi104.324,dengansupportkuatdi98.983. Indikator Elder-Ray Index menunjukkan peningkatan tekanan beli, sementara RSI (67) masih dalam zona netral, memberi ruang untuk apresiasi lebih lanjut24.
  • Proyeksi Harga:
    Analis Wolfe Research memprediksi BTC akan terus mengungguli altcoin hingga risiko makro mereda. Target jangka pendek berada di 110.000,sedangkan∗∗TracyJin(COOMEXC)∗∗menyebut110.000,sedangkan∗∗TracyJin(COOMEXC)∗∗menyebut150.000 sebagai target realistis untuk musim panas 2025412.

Ethereum: Reli 29% dalam Dua Hari dan Kebangkitan DeFi

Faktor Pendongkrak ETH

  1. Upgrade Jaringan Pectra
    Ethereum baru saja menyelesaikan upgrade Pectra pada Mei 2025, yang mengurangi biaya gas hingga 40%, menyederhanakan staking, dan mendukung smart wallet1. Peningkatan skalabilitas ini memicu lonjakan aktivitas di sektor DeFi dan NFT, dengan volume perdagangan di Uniswap melonjak 75% dalam seminggu.
  2. Pemulihan Sentimen Pasca-Koreksi
    Setelah terkoreksi ke level $2.600 pada April 2025, ETH bangkit dengan momentum kuat. Indikator on-chain seperti Taker Buy Sell Ratio di Binance naik ke 1,142—level tertinggi sejak 2021—menandakan dominasi pesanan beli2.
  3. Ekspektasi ETF Ethereum
    Meski ETF Ethereum AS masih tertinggal dari BTC (hanya $17 juta arus masuk bersih pekan ini), optimisme muncul setelah Grayscale mengajukan revisi prospektus untuk meningkatkan likuiditas12. Analis Coinbase memprediksi ETF ETH bisa menyaingi BTC jika regulasi AS semakin jelas12.

Analisis Teknikal Ethereum

  • Breakout dari Pola Wedge:
    ETH berhasil menembus resistance di 3.200setelahmembentukpolabullishwedgeselamatigapekan.Targetberikutnyaadalah3.200setelahmembentukpolabullishwedgeselamatigapekan.Targetberikutnyaadalah3.800, dengan dukungan kuat di $2.9504.
  • Indikator Momentum:
    MACD menunjukkan crossover bullish pada timeframe harian, sementara volume perdagangan naik 45% dalam 24 jam terakhir. Ini mengindikasikan akumulasi oleh whale dan institusi5.

Pandangan Pakar: Siapa yang Akan Mendominasi?

  1. Gadi Chait (Xapo Bank): Bitcoin sebagai Safe Haven

Chait menekankan peran BTC sebagai “aset netral” di tengah perang dagang AS-China dan inflasi global. Menurutnya, aliran dana dari obligasi korporasi dan dana pensiun ke ETF Bitcoin menjadi katalis utama kenaikan harga1.

  1. Eric Chen (Injective): Altcoin Butuh Waktu

Chen menyatakan altcoin seperti Solana dan XRP masih bergantung pada modal spekulatif retail, sehingga tertinggal dari BTC. “Bitcoin akan terus memimpin hingga likuiditas institusional mengalir ke altcoin,” ujarnya1.

  1. Ryan Petersen (Flexport): Ethereum untuk Inovasi

Petersen yakin ETH akan unggul dalam jangka panjang berkat adopsi DeFi dan NFT. “Ethereum bukan sekadar aset, tapi infrastruktur Web3.0. Upgrade Pectra adalah game-changer,” tegasnya1.

  1. Tracy Jin (MEXC): Target $150.000 untuk BTC

Jin memprediksi reli musim panas akan mendorong BTC ke $150.000, didukung penurunan ketegangan perdagangan global dan akumulasi oleh institusi4.

Risiko dan Tantangan ke Depan

Kebijakan Moneter AS

Pernyataan Jerome Powell tentang penundaan penurunan suku bunga 2025 bisa memicu profit-taking di pasar kripto7. Namun, analis Bloomberg menyatakan BTC sudah kurang sensitif terhadap kebijakan Fed dibanding 2024.

Volatilitas ETF

Meski arus masuk ETF Bitcoin positif, Grayscale mencatat outflow $72,7 juta pada Desember 20247. Fluktuasi ini berpotensi mengganggu stabilitas harga jangka pendek.

Kompetisi Layer-1

Ethereum menghadapi tekanan dari blockchain seperti Solana dan Cardano yang menawarkan biaya lebih rendah. Namun, dominasi ETH di sektor DeFi (65% market share) masih sulit tergoyahkan11.

Proyeksi 2025-2026: Bitcoin vs Ethereum

Bitcoin

  • Target Konservatif: $120.000 (Q3 2025)
  • Target Optimis: $250.000 (Q4 2026)
    Dukungan: Adopsi oleh negara-negara berkembang sebagai cadangan devisa dan integrasi dengan sistem pembayaran global712.

Ethereum

  • Target Konservatif: $5.000 (Q3 2025)
  • Target Optimis: $8.000 (Q4 2025)
    Dukungan: Peningkatan penggunaan smart contract di sektor RWA (Real World Assets) dan perluasan jaringan Layer-212.

Kesimpulan: Pelajaran dari Pasar Kripto 2025

Kinerja Bitcoin dan Ethereum pekan ini mencerminkan pergeseran paradigma: BTC semakin diakui sebagai penyimpan nilai, sementara ETH mengukuhkan diri sebagai tulang punggung ekosistem Web3.0. Meski risiko koreksi tetap ada, kombinasi faktor fundamental, teknis, dan makro menciptakan landasan kuat untuk reli berkelanjutan. Bagi investor, diversifikasi antara BTC (stabilitas) dan ETH (pertumbuhan) bisa menjadi strategi optimal di tengah gejolak pasar.

Referensi Utama:

Artikel ini menggabungkan data dari 10 sumber terpercaya, termasuk analisis on-chain, wawancara pakar, dan laporan institusi keuangan. Setiap klaim didukung oleh bukti kuantitatif dan kualitatif untuk memastikan keakuratan dan kedalaman analisis.

 

The post Bitcoin Bertahan diatas $100.000 Terbaiknya Sejak 2021 appeared first on Situs Berita Bisnis Crypto dan Bursa Saham Indonesia.

]]>
https://jicama.biz.id/bitcoin-bertahan-diatas-100000/feed/ 0