UMKM RI Dapat Suntikan Investor di Expo Osaka

by -112 Views
UMKM RI Dapat Suntikan Investor di Expo Osaka, Bernilai Miliaran: Momentum Kebangkitan Ekonomi Hijau dan Halal

World Expo 2025 Osaka sebagai Panggung Global UMKM Indonesia

World Expo 2025 Osaka, yang berlangsung dari 13 April hingga 13 Oktober 2025, menjadi ajang strategis bagi Indonesia untuk mempromosikan kekuatan ekonomi, budaya, dan inovasi berkelanjutan. Salah satu pencapaian gemilang dalam ajang ini adalah keberhasilan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia menarik investasi senilai miliaran rupiah dari investor global, terutama Jepang. Paviliun Indonesia dengan tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future” tidak hanya menjadi pusat pameran budaya, tetapi juga wadah kolaborasi bisnis yang menghubungkan UMKM dengan pasar internasional 12.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam bagaimana UMKM Indonesia meraih suntikan dana segar di Expo Osaka, strategi pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dalam memfasilitasi kolaborasi ini, serta implikasinya bagi pertumbuhan ekonomi hijau dan halal di tingkat global.

Bab 1: Kilas Balik Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka

1.1 Desain dan Filosofi Paviliun

Paviliun Indonesia dirancang sebagai simbol perjalanan bangsa menuju masa depan berkelanjutan. Arsitekturnya terinspirasi dari kapal Phinisi, menggambarkan semangat maritim Nusantara dan visi Indonesia Emas 2045. Terdiri dari tiga zona utama—Nature, Culture, Future—pengunjung diajak menjelajahi kekayaan alam, budaya, dan inovasi teknologi Indonesia. Material ramah lingkungan seperti Plana wood (limbah sekam padi dan plastik daur ulang) digunakan untuk menegaskan komitmen hijau Indonesia 211.

1.2 Daya Tarik Utama: Produk UMKM dan Seni Kontemporer

Di zona Future, produk UMKM Indonesia menjadi magnet utama. Mulai dari tenun, batik, perhiasan tradisional, hingga produk halal seperti minyak aromatik dan kosmetik alami, semuanya dipajang dengan narasi kuat tentang keberlanjutan dan kearifan lokal. Harga produk bervariasi, misalnya tenun dijual seharga 30.000 yen (≈Rp3,3 juta) dan batik sekitar 7.000 yen (≈Rp770 ribu). Selama tiga hari pertama, paviliun telah dikunjungi lebih dari 10.000 orang dari berbagai negara 13.

Bab 2: Suntikan Investasi Miliaran Rupiah untuk UMKM

2.1 MoU dengan Investor Jepang

Pada forum bisnis Sustainable Lifestyle and Products: Indonesia’s Commitment to a Green and Ethical Future yang digelar Bank Indonesia, empat UMKM berhasil menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan investor Jepang:

  1. Aranaspice (produsen kakao) bekerja sama dengan Koh Juku.
  2. Wastraloka (fesyen berkelanjutan) bermitra dengan Stoneman.
  3. Agung Bali (home decor) menggandeng Mr. Kawabe Naomitsu.
  4. Joglo Ayu Tenan (aksesoris) berkolaborasi dengan Alyssa.
    Total nilai investasi dari MoU ini mencapai Rp5,8 miliar, sementara Sila Tea mendirikan kantor perwakilan senilai Rp20 miliar 3.

2.2 Potensi Pasar Halal dan Hijau

Dubes RI untuk Jepang, Heri Akhmadi, menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi pusat gaya hidup halal global. Data JETRO (2023) menunjukkan peningkatan signifikan permintaan produk halal di Jepang: 25% eksportir makanan Jepang mulai merambah pasar halal, dan jumlah restoran bersertifikasi halal meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir. Dari 500.000 muslim di Jepang, 107.000 di antaranya adalah WNI—peluang besar untuk UMKM berbasis halal 311.

Bab 3: Peran Pemerintah dan Bank Indonesia dalam Memacu Kolaborasi

3.1 Dukungan Infrastruktur dan Digitalisasi

Bank Indonesia (BI) secara aktif memfasilitasi UMKM melalui program digitalisasi pembayaran, pelatihan branding, dan akses ke rantai pasok global. Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menyatakan bahwa sekitar 50 UMKM binaan BI tampil di Expo Osaka dengan produk unggulan seperti tekstil ramah lingkungan dan kosmetik berbahan alami 311.

3.2 Strategi Hilirisasi dan Investasi Hijau

Kementerian Investasi dan Hilirisasi fokus pada proyek-proyek berkelanjutan seperti energi terbarukan, pengolahan mineral, dan kawasan industri hijau. Dalam forum bisnis di Osaka, 35 investor Jepang menjajaki kerja sama di sektor strategis ini. Proyek seperti Bogor Tramway dan pembangkit listrik tenaga surya apung menjadi contoh konkret kolaborasi hijau Indonesia-Jepang 711.

Bab 4: Tantangan dan Peluang UMKM di Pasar Global

4.1 Kompetisi dan Standar Internasional

Meski mendapat suntikan dana, UMKM Indonesia masih menghadapi tantangan seperti:

  • Standar kualitas dan sertifikasi internasional: Produk harus memenuhi regulasi ketat Jepang dan Uni Eropa.
  • Logistik dan distribusi: Biaya pengiriman dan manajemen rantai pasok masih menjadi kendala.
  • Digitalisasi: Hanya 20% UMKM yang telah mengadopsi teknologi digital secara maksimal 15.

4.2 Peluang di Sektor Kreatif dan Hijau

Berdasarkan laporan Permitindo (2024), sektor ekonomi hijau dan digital diproyeksikan tumbuh 7-10% per tahun hingga 2025. UMKM seperti Wastraloka (fesyen daur ulang) dan Aranaspice (kakao organik) telah membuktikan bahwa integrasi nilai keberlanjutan dapat meningkatkan daya saing global 15.

Bab 5: Proyeksi ke Depan: Menuju Pusat Halal dan Ekonomi Hijau Dunia

5.1 Roadmap Pemerintah 2025-2045

Pemerintah menargetkan kontribusi UMKM terhadap PDB meningkat dari 60% menjadi 65% pada 2045. Melalui program seperti Sustainable Development Goals (SDGs) dan Making Indonesia 4.0, UMKM didorong untuk mengadopsi teknologi hijau dan memperluas pasar ekspor 215.

5.2 Kolaborasi Multisektor

Kemitraan dengan organisasi seperti ASEAN-Japan Centre dan perusahaan Jepang seperti TEPCO Renewable Power akan memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Forum bisnis rutin dan pendampingan berbasis teknologi menjadi kunci keberlanjutan 711.

Penutup: Expo Osaka sebagai Titik Awal Kebangkitan UMKM Indonesia

Keberhasilan UMKM di World Expo 2025 Osaka bukan sekadar pencapaian finansial, tetapi bukti bahwa produk lokal Indonesia mampu bersaing di panggung global. Dengan dukungan pemerintah, kolaborasi internasional, dan komitmen pada nilai hijau dan halal, UMKM Indonesia siap menjadi tulang punggung transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas 2045.

“Ini bukan akhir, tetapi awal dari perjalanan panjang. Kami ingin dunia melihat Indonesia bukan hanya sebagai pasar, tetapi sebagai mitra inovasi yang setara,” tegas Rosy Wediawaty, Direktur Paviliun Indonesia 3.

Daftar Sumber Terkait:

(Artikel ini disusun berdasarkan data terbaru per Mei 2025. Untuk update lebih lanjut, kunjungi situs resmi Kementerian Investasi dan BI.)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.